Pernah mendengar kata Merti Desa?
Suatu upacara adat yang mungkin tak asing lagi bagi kita. Dimana tradisi yang untuk saat ini masih lestari tak hanya menentramkan hati, namun juga memberikan kebanggaan atas ragam kebudayaan di negeri ini. Sebuah tradisi yang masih terus dilestarikan, khususnya di Desa Wisata Gondang.
Merti Desa, sering juga disebut Bersih Desa, hakikatnya adalah simbol rasa syukur masyarakat kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan kurnia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut bisa berbentuk apa saja, seperti kelimpahan rezeki, keselamatan, serta ketentraman dan keselarasan hidup. Bahkan orang Jawa percaya, ketika sedang dilanda duka dan tertimpa musibah pun, masih banyak hal yang pantas disyukuri. Masih ada hikmah dan pelajaran positif yang dapat dipetik dari sebuah musibah. Di samping itu, rasa syukur juga bisa menjadi pelipur sekaligus sugesti yang menghadirkan ketenangan jiwa.
Seringkali dalam rangkaian acara Merti Desa juga diselenggarakan Pagelaran Seni Budaya antara lain Kuda Lumping dan Pertunjukan Wayang Kulit.
Merti Desa biasanya dilakukan pada dua tahun sekali pada bulan-bulan tertentu dalam kalender Jawa. Di Desa Gondang, Merti Desa diselenggarakan oleh masing-masing Dusun sehingga populer disebut sebagai Merti Dusun.
[Rifki Puji Nugroho - 11/2015]
Suatu upacara adat yang mungkin tak asing lagi bagi kita. Dimana tradisi yang untuk saat ini masih lestari tak hanya menentramkan hati, namun juga memberikan kebanggaan atas ragam kebudayaan di negeri ini. Sebuah tradisi yang masih terus dilestarikan, khususnya di Desa Wisata Gondang.
Merti Desa, sering juga disebut Bersih Desa, hakikatnya adalah simbol rasa syukur masyarakat kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan kurnia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut bisa berbentuk apa saja, seperti kelimpahan rezeki, keselamatan, serta ketentraman dan keselarasan hidup. Bahkan orang Jawa percaya, ketika sedang dilanda duka dan tertimpa musibah pun, masih banyak hal yang pantas disyukuri. Masih ada hikmah dan pelajaran positif yang dapat dipetik dari sebuah musibah. Di samping itu, rasa syukur juga bisa menjadi pelipur sekaligus sugesti yang menghadirkan ketenangan jiwa.
Seringkali dalam rangkaian acara Merti Desa juga diselenggarakan Pagelaran Seni Budaya antara lain Kuda Lumping dan Pertunjukan Wayang Kulit.
[Rifki Puji Nugroho - 11/2015]