Jumat, 07 September 2018

SUSUK WANGAN DESA WISATA GONDANG


Gondang - (7/9/2018) Di dalam masyarakat Dusun Beku Desa Gondang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dikenal tradisi Susuk Wangan. Tradisi ini erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari warga yang banyak berkutat dengan pertanian dan sumber air, syukur akan kelimpahan air yang mengairi di sekeliling lereng Gunung Ungaran.

Tradisi penyembelihan ayam Kampung di dekat sumber mata air oleh masyarakat
Pada tanggal 7 September 2018 masyarakat sekitar berbondong bondong ikut membersihakan di sumber mata air lereng Gunung Ungaran tersebut. Susuk Wangan sendiri, memiliki arti membersihkan saluran air. Sebagai ungkapan syukur atas sumber air yang diberikan Allah, setiap tahunnya mereka menggelar acara ini. Tradisi yang memilik nama lengkap “Ritual Susuk Wangan Amerti Tirta” ini biasanya dilakukan pada hari Jumat Kliwon pada Bulan Besar (Dzulhijah). 
"Ritual ini, merupakan adat istiadat masyarakat Desa Gondang sekitarnya, sebagai bentuk rasa syukur karena selama ini mereka memperoleh manfaat dari aliran air gunung yang mengalir sepanjang tahun dari sumber mata air di Lereng Gunung Ungaran.

Syukuran/slametan bersama sama setelah membersihkan sumber mata air
Warga Desa Gondang khususnya Dusun Beku yang mayoritas kaum tani sebelumnya melakukan gotong royong, beramai-ramai kerja bakti membersihkan saluran air, sebagai upaya melestarikan sumber air gunung yang dianggap pembawa berkah kemakmuran kemudian di lanjutkan dengan syukuran di tempat mata air tersebut dan kemudian mengadakan slametan bersama sama. Beraneka masakan yang di hidangkan dan hasil panggangan ayam yang secara langsung ditempat tersebut menjadi ciri khas tersendiri di acara susuk wangan tersebut. 


Partisipasi semua kalangan masyarakat dalam usuk wangan Mas Istadi (jaket merah)
"Kita harus melestraikan budaya cinta terhadap lingkungan dan tidak merusak lingkungan yang Allah SWT telah karunikan kepada masyarakat Desa Gondang dengan merawatnya, syukur atas limpahan mata air yang melimpah ruah ini", tutur Walyono warga setempat.