Sabtu, 11 Maret 2017

Grebeg Alas Susuk Wangan 2017 Kembali Digelar


Desa Wisata Gondang pada tahun 2017 ini kembali menggelar Grebeg Alas Susuk Wangan tepatnya pada hari Jum'at dan Sabtu, 10-11 Maret 2017.
Grebeg Alas Susuk Wangan (GASW) merupakan tema acara yang dilakukan setap setahun sekali. Tradisi ini dilakukan untuk menghormati tradisi, diawali dengan bersih-bersih saluran air yang dipergunakan untuk mengairi sawah, dan dipadu dengan kegiatan penanaman pohon di seputar Gunung Ungaran di sekitar Desa Gondang.
“Setelah selesai bersih-bersuh kemudian dilakukan ritual penyembelihan ayam tukung (ayam yang tidak memiliki ekor) kemudian dipanggang di hulu sungai tersebut. Setelah matang, ayam ditaruh di atas nasi yang sudah digelar di atas daun pisang kemudian dilakukan selamatan bersama,” kata Zaenurrahim, salah seorang pegiat lingkungan.


Zaenurrahim melanjutkan, dengan selamatan tersebut diharapkan air yang mengiri sawah terus bisa lancar dan panen bisa melimpah. Acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon di sekitar sumber mata air secara bersama.

“Karena dengan menjaga pohon dan menanamnya maka sumber mata air terus akan tetap besar dan debit air tidak berkurang, karena kebutuhan akan air semakin meningkat, bukan hanya untuk mengairi sawah tapi juga untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan mandi,” paparnya.


Dalam acara tersebut juga ditampilkan pementasan kesenian rakyat setempat, selain untuk mempertahankan kesenian lokal juga sebagai media mengumpulkan warga setempat. Setelah pagelaran kesenian selesai, acara dilanjutkan dengan sarasehan bermetodekan dialog atau pengajian dengan pembicara beberapa kyai yang menguraikan pentingnya menjaga lingkugan, yang dikaitkan antara hukum Al-quran dengan hukum negara dan budaya warga. Di sinilah substansi penanaman pemahaman terhadap warga, bahwa begitu pentingnya menjaga hutan dari kerusakan. Diharapkan dengan adanya Grebeg Alas Susuk Wangan, petani dan masyarakat luas lebih peduli dengan kondisi debit air yang semakin hari semakin menurun dikarenakan, selain rusaknya hutan dan pemakaian air yang semakin meningkat. Masyarakat juga berharap pemerintah di masa mendatang lebih bijak terhadap penggunaan air, karena sumber-sumber mata air di seputar Gunung Ungaran yang sangat besar menjadi sumber air utama yang diambil oleh PDAM di tiga titik, yaitu Kabupaten Kendal, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sehingga sudah sepatutnya jika ada alokasi anggaran, baik anggaran Kab/Kota maupun anggaran Provinsi untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari.

[Zaenurrahim - SPI - Sekolah Rakyat - 03/2017]